Bandara Internasional Narita – Gedung Terminal 2
- Jepang
- Public Spaces
- Transportasi
Menerangi jalan menuju penemuan dan keajaiban baru
Bandara Internasional Narita – Gedung Terminal 2

Bandara Internasional Narita (NRT) adalah bandara internasional yang terletak di daerah Sanrizuka, tenggara Kota Narita, Prefektur Chiba, dan merupakan salah satu 'gerbang langit' utama untuk menuju ke Jepang (bandara hub).
Terminal 2 mulai beroperasi pada 6 Desember 1992, dan merupakan salah satu bangunan terminal independen berskala terbesar di dunia pada saat itu.
Sebuah koridor yang menghubungkan gedung Terminal 2 Bandara Internasional Narita dan gedung satelit, serta renovasi ke Lobi Kedatangan, selesai pada April 2015.
"Lintasan" di mana sistem antar-jemput penumpang rute sebelumnya digantikan dengan koridor yang termasuk ruang santai dan area berjalan kaki, dengan jendela sepanjang 220 meter untuk pemandangan yang indah.
Ruang-ruang yang baru ini dirancang dengan perhatian cermat pada tujuan masing-masing, dan lingkungan terang yang cocok untuk setiap ruang yang diciptakan dalam kesatuan dengan arsitektur.

Arsitektur dan pencahayaan direncanakan secara terpadu. Pemandangan spektakuler melalui kaca non-reklektif.
Pencahayaan di Area Kedatangan hanya menerangi pijakan penumpang. Desainnya menyerukan "garis batas" di atas lantai dari sumber cahaya LED yang tertanam di dinding partisi, dengan lebar sekitar 3 meter. Panasonic dan para arsitek berkolaborasi dalam pemeriksaan secara menyeluruh tentang cara menciptakan pencahayaan yang hanya akan menghasilkan cahaya di bawah garis ini. Akibatnya, dipasang perangkat di ujung berbentuk kunci di bagian dalam dinding partisi, dengan sumber cahaya LED mengarah 20° ke bawah. Dinding partisi yang menerima cahaya ini berbentuk R untuk memungkinkannya bertindak sebagai pelat reflektif. Ini mewujudkan lingkungan pencahayaan yang memandu penumpang ke tujuan mereka sekaligus menekankan pemandangan spektakuler di luar, tanpa menyebabkan pantulan pada kaca atau kaca atau silau yang tidak nyaman bagi penumpang.

Pelat reflektif adalah membran yang berbentuk seperti layar lipat. Lampu nostalgia 'mengalir' turun dari langit-langit.
Langit-langit terbuka yang menampilkan deretan membran berbentuk layar lipat yang memancarkan cahaya lembut menyambut penumpang saat mereka memasuki Lobi Kedatangan. Membran yang digantung di langit-langit memiliki dua panjang yang berbeda, dan barisan pada masing-masing panjang kolom diletakkan secara bergantian. Membran yang lebih pendek berperan menyembunyikan perangkat pencahayaan yang tertanam di langit-langit atas. Membran yang lebih panjang yang berjajar di sebelahnya menerima cahayanya. Membran memantulkan atau membiarkan cahaya masuk seperti pintu kertas Jepang, yang bersinar dengan cahaya putih lembut. Para teknisi Panasonic menemukan metode untuk menerangi membran ini secara efektif sekaligus menyeimbangkan kesan pencahayaan dan kecerahan, melalui kerja sama dengan para desainer arsitektur.




Pencahayaan yang tidak terlalu menonjol, memberikan rasa nyaman dan kebebasan untuk ruang besar ini.
Ruang terbuka besar yang terletak sebelum pintu masuk Area Keberangkatan dari gedung utama juga menghasilkan kecerahan yang terkesan stabil dengan pencahayaan bebas silau. Untuk ruang ini, Panasonic menggunakan pencahayaan tidak langsung tanpa batas yang dipasang berjajar di bawah jendela, dan lampu atas menghadap ke langit-langit putih. Kami menggunakan jenis pencahayaan bebas silau untuk lampu bawah yang menerangi pintu masuk eskalator yang turun ke Area Keberangkatan. Ini memastikan kecerahan yang cukup sekitar 250 lx sekaligus tidak menonjolkan keberadaan pencahayaan. Tercipta kesan rasa nyaman dan kebebasan untuk seluruh ruangan.
Transisi cahaya lembut dari langit-langit membran lampu memberikan nuansa 'penyembuhan' pada ruang bergaya Jepang ini.
Maksud desainnya adalah "dari tempat untuk menunggu, menjadi tempat untuk menghabiskan waktu". Area Keberangkatan berisi ruang lounge yang disebut "Narita Sky Lounge: Wa", karena banyak penumpang yang harus menghabiskan waktu menunggu penerbangan lanjutan. Sesuai dengan namanya, ruang ini dirancang dengan motif "Wa" (gaya Jepang), dan pencahayaan yang mempercantik ruangan. Beberapa lampu atas dibuat sebagai langit-langit membran lampu yang meniru kertas Jepang, dan kami memasang lampu sorot LED penuh warna dan lampu dasar LED putih di bagian interior.
Lampu ini mengubah 'warna pucat' berdasarkan musim dan waktu, memberikan sensasi relaksasi dan pemulihan bagi penumpang tanpa menarik perhatian pada pencahayaan.



Penekanan pada bayangan dinding relief membuat ruang ini menjadi cerah dan dinamis.
Area terbuka dengan lampu atas terletak sebelum pintu masuk dari ruang lounge ke gedung satelit. Dalam renovasi ini, kisi-kisi plafon yang ada dihilangkan, ini bertujuan untuk meningkatkan potensi ruang secara keseluruhan. Arsitek dan teknisi pencahayaan berkolaborasi dalam serangkaian diskusi dan pengujian distribusi cahaya, perangkat pencahayaan, dan desain pelat reflektif, menghasilkan keputusan untuk memasang pencahayaan LED di bagian tengah dinding untuk menerangi relief di dinding samping di sisi yang berlawanan. Bayangan pada relief menunjukkan aspek yang kaya dan beragam saat menerima cahaya, dan area tersebut terlahir kembali menjadi ruang dinamis dengan kecerahan yang seragam dan memadai.


Bandara Internasional Narita – Gedung Terminal 2

- Klien
- Narita International Airport Corporation
- Desain
- Nikken Sekkei Ltd. / Azusa Sekkei Co., Ltd.
- Joint Venture Konstruksi
- Obayashi Corporation, Maeda Corporation (Arrival Lobby)
- Konstruksi Listrik
- Kandenko, Shoei Densetsu (Lobi Kedatangan)